MEDAN | Mitra Desa – Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2 Edy Rahmayadi mengawal debat dengan membahas soal potensi di Sumut. Edy juga menyinggung soal pimpinan yang memegang teguh aturan, bukan yang mengatur-atur aturan.
"Provinsi Sumatera Utara merupakan kawasan hamparan yang begitu luas, di dalamnya terdapat gunung, sungai, laut, hutan, danau, potensi wilayah surga kecil yang diberikan Allah kepada provinsi kita,"kata Edy Rahmayadi saat memulai debat ketiga Pilgub Sumut, Rabu (13/11/2024).
Edy menilai Sumut juga memiliki hamparan tekad yang kuat yang menjadi jati diri rakyat Sumut. Hal itu seperti saat Edy menjabat sebagai Gubsu selama periode 2018-2023.
“Sumatera Utara juga merupakan hamparan tekad yang kuat, jati diri rakyat Sumatera Utara yang tak pernah padam, seperti halnya kami sudah bersama-sama rakya Sumatera Utara 5 tahun yang lalu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, bantuan dari atas, dari bawah dan seluruhnya menjadikan Sumatera Utara yang bermartabat,”ucapnya.
Kami siap 5 tahun yang akan datang, kembali kami bersama-sama rakyat Sumatera Utara untuk mewujudkan pastinya adalah konstitusional,”imbuhnya.
Selain itu, Edy menyebutkan jika potensi di Sumut harus dinaungi oleh hukum. Termasuk potensi kemanusiaan yang ada di Sumut.
“Saudara-saudara ku, Sumatera Utara menjanjikan hal yang harus bisa kita lakukan, potensi yang bisa dinaungi oleh hukum, hal ini potensi kemanusiaan, potensi dan lain-lainnya, tapi terkhusus kepada manusianya, motivasinya,”sebutnya.
Edy menjelaskan jika hanya pimpinan yang bersih yang bisa menjawab dan komitmen keadilan. Pimpinan dinilai harus memegang teguh aturan, bukan mudah mengatur-atur aturan.
“Pimpinan yang bersih yang bisa menjawab suatu keadilan, pimpinan yang punya komitmen untuk menunjukkan keadilan, pimpinan yang dapat memegang teguh semua aturan, bukan pimpinan yang mudah mengatur-atur aturan,” jelasnya.
Mantan Pangkostrad ini menuturkan hukum harus menjadi panglima tertinggi dan menjawab keadilan.
Selain itu, Edy menilai hanya pimpinan yang bersih yang akan bisa menjawab semua pembangunan secara merata dan berkeadilan.
“Hukum adalah panglima tertinggi di Indonesia, khususnya juga di Sumatera Utara, hukum adalah merupakan langkah utama meningkatkan konstitusi, hukum adalah yang bisa menjawab keadilan, manfaat, dan kepastian. Dengan pimpinan yang bersih akan bisa menjawab semua pembangunan secara merata dan berkeadilan,” tutupnya.
Untuk diketahui, debat ketiga dilaksanakan pada Rabu (13/11) malam di Tiara Convention Hotel, Medan. Debat ketiga Pilgub Sumut ini membahas tema ‘Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia".
( Puput )